Searching...
7.5.10

Si 'Tanpa Rasa'

Saat tak ada lagi teman berbagi,
hanya ada kertas dan ballpoint "yang lebih cepat" ini..
diiringi dentingan musik dari si "berry hitam".

"Senada..." kata si backing vocal bernyanyi..

Apanya yang senada?!, pikir saya dalam hati
Gak senada banget kayaknya ni lagu dengan saya
Lagu penuh penjiwaan dan vibes musik yang ‘gimanaaaaaaaa..’ gitu
Tapi sayanya malah sedang bergulat dengan rasa dingin di hati, berteman dengan si ‘mati rasa’, dan lebih banyak bergumul dengan heartless momen.

Yaa..seperti sekarang ini, menulis dengan bahasa seadanya tanpa jiwa.
Mencoba melirik sedikit kearah ‘perasaan’ atau ‘sensivitas’ yang harusnya banyak dimiliki oleh perempuan.
Tapi entah kemana perginya mereka, tampaknya saya dan semacam mereka itu tidak terlalu senada.
Mereka lebih memilih sembunyi dan datang sesekali membasahi pipi.

Persetan lah!

Tak peduli kapan mereka kembali menghampiri, atau kapan mereka memutuskan untuk terus menemani.
Yang jelas saat ini tanpa mereka, tak ada air mata walaupun yang ada hanya senyum dan tawa semu belaka.

Saat ini… itu cukup!

Saya masih bisa berkawan dengan semu.

Entah sampai berapa masa.

0 komentar:

 
Back to top!